Pneumonia yang kerap disebut paru-paru basah termasuk jenis penyakit
berbahaya. Perkuat tubuh dengan gizi seimbang dan menjaga lingkungan
adalah langkah terbaik menghindarinya.
Dalam dunia kedokteran, tidak dikenal istilah paru-paru basah. Yang ada
pneumonia, yaitu infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang.
Kantong-kantong udara dalam paru (alveoli) dipenuhi nanah dan cairan,
sehingga kemampuan menyerap oksigen berkurang. Penyakit ini disebabkan
oleh sekitar 30 macam sumber infeksi. Namun, penyebab utamanya adalah
bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia, dan
partikel.
Meski kasus pneumonia akibat bakteri tidak terlalu banyak,
jenis ini cenderung menimbulkan infeksi lebih berat daripada yang
disebabkan oleh nonbakteri. Virus sinsitial pernapasan (respiratory
syncitial virus atau RSV), painfluenza, influenzae, dan adenovirus
merupakan yang paling kerap menyebabkan pneumonia.
Penyakit Paru-paru basah atau radang paru atau pneumonia bersifat akut
dan kalau dibiarkan bisa berakibat fatal. Penyakit pneumonia dapat juga
terjadi karena aspirasi kandungan lambung, air atau iritasi yang lain.
Umumnya infeksi virus saluran pernapasan bawah berlangsung selama musim
dingin atau hujan. Dan RSV yang paling umum menjadi penyebab pneumonia,
terutama pada bayi.
Pneumonia muncul karena kuman penyakit terhirup hidung dan mulut.
Karena cairan memenuhi paru-paru, oksigen di selsel
tubuh pun berkurang dan tidak bisa bekerja. Akibatnya, selain penyebaran
infeksi ke seluruh tubuh, penderita bisa meninggal.
Gejala yang sering timbul pada penyakit pneumonia yaitu batuk yang mula-mula kering dan sakit, tetapi kemudian menghasilkan
sputum (dahak) tebal yang bercampur dengan darah.
Diagnosis radang paru
selain dari tanda dan gejala juga bisa melalui gambaran foto toraks
dengan terlihatnya gambaran radang di paru selain itu dari pemeriksaan
dahak ditemukan adanya kuman. Penatalaksanaan untuk radang paru atau
paru-paru basah tergantung dari macam penyebab dan karena umumnya
disebabkan oleh bakteri maka diberikan antibiotik yang sesuai dengan
kuman penyebab.
Pada anak usia di bawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai kerapnya
frekuensi bernapas. Bisa 60 kali permenit atau lebih tarikan napas,
dengan penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.
Gejala lain adalah penurunan berat Badan, sering demam, sesak atau
berkeringat, nafsu makan menurun, sering sesak napas, nyeri dada. Gejala
pneumonia juga bisa ditandai dengan adanya radang tenggorokan
(laringitis). Akibatnya suara berubah serak karena di sekitar pita suara
banyak terdapat lendir. Lewat pemeriksaan rontgen dada, bisa diketahui
ada masalah di paru. Tanda klinis yang bisa ditemui biasanya flek pada
paru.
PERLU MENGATUR POLA MAKAN
Pengobatan awal untuk pneumonia biasanya berupa antibiotika. Bila
penyebabnya bakteri, mikroplasma, dan rickettsia, biasanya antibiotika
ini cukup manjur. Untuk pneumonia akibat virus, sampai saat ini belum
ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Selain
antibiotika, pasien juga akan mendapat terapi tambahan berupa
pengaturan makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam
darah. Istirahat panjang diperlukan untuk mengembalikan kondisi tubuh.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENCEGAHNYA
Jenis dan parahnya penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor,
termasuk usia, jenis kelemin, musim, dan kepadatan penduduk. Pada anak,
infeksi lebih sering mengenai laki-laki dibanding anak perempuan. Puncak
serangan infeksi antara usia 2 dan 3 tahun dan sesudahnya akan menurun
sedikit demi sedikit. Beberapa kasus pneumonia tidak disebabkan infeksi
mikroorganisme. Bisa juga akibat aspirasi makanan atau asam lambung,
benda asing, hidrokarbon, bahan lipoid, reaksi hipersensitivitas dari
saluran napas, akibat obat, radiasi, serta kondisi lingkungan.
Agar terhindar dari pneumonia perlu beberapa langkah strategis seperti:
* Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
* Mengusahakan sirkulasi udara yang baik.
* Hindari rokok dan penderita batuk.
* Makanlah dengan gizi seimbang,
* Lakukan imunisasi, terutama untuk anak.
Vaksin Hb sudah banyak dipakai
untuk menangkal pneumonia, selain meningitis. Vaksin ini untuk
menangkal serangan bakteri Haemophyllus influenzae tipe B yang bisa
menyebabkan kedua jenis penyakit itu.
Selasa, 25 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 Comment on "Pneumonia.."
bahaya juga kalo terkena pneumonia
makasih info nya
Posting Komentar