Kecerdasan buatan (Artificial
Inteligence) adalah ilmu yang mempelajari tentang kecerdasan, Kecerdasan buatan
telah menghasilkan banyak produk yang sangat mengesankan dan penting, walaupun
produk tersebut masih dalam pengembangan. Walaupun tak seorang pun dapat
memprediksi masa depan secara detail, tetapi komputer dengan kecerdasan kita
saat ini dan peradaban manusia di masa yang akan datang. Kecerdasan buatan
adalah sistem yang dapat berpikir seperti manusia dan bertingkah laku seperti
manusia, yang dapat berpikir secara rasional dan dapat bertindak secara
rasional. Kecerdasan buatan merupakan terobosan baru dalam ilmu komputer yang
berkembang sangat pesat. Ada beberapa cabang dalam perkembangan kecerdasan buatan,
antara lain sistem pendukung keputusan, jaringan saraf tiruan, dan sistem
pakar. Diantara itu sistem pakar adalah salah satu bidang yang sangat menarik
untuk dikembangkan. (Dr. Suyoto, 2004)
Tujuan utama dari Kecerdasan
Buatan adalah untuk membuat komputer menjadi lebih pintar, sehingga dapat
melakukan suatu tugas, yang bila dikerjakan oleh manusia akan membutuhkan suatu
keahlian.
Kecerdasan buatan (artificial
intelegence) banyak diterapkan pada
bidang pengetahuan. Beberapa tugas dapat dikerjakan dengan Kecerdasan buatan
atara lain (rich dan knight) adalah tanggapan terhadap sesuatu, implementasi
dalam bahasa pemprograman natural, pengendalian robotika, permainan (games),
penyelesaian persamaan matematika, perancangan teknik, analisis ilmiah,
diagnose penyakit, analisis keuangan, serta bidang-bidang lain yang semakin
berkembang dan memerlukan intelegensia semu.
Kecerdasan buatan mengkombinasikan
berbagai aspek seperti aspek psikologi, ilmu komputer, bahasa dan filosofi.
Oleh karena itu, Kecerdasan buatan disebut juga sebagai bidang multi disiplin
dengan dua tujuan utama, yaitu untuk menciptakan kemampuan komputer yang dapat
membantu manusia memecahkan masalah, dan untuk memberikan kemudahan salam
menjelaskan penalaran, pembelajaran, pengertian dan pemikiran. (Penerbit andy,
2003)
Teknik yang digunakan dalam
kecerdasan buatan memungkinkan dibuatnya sebuah program yang setiap bagiannya
mengandung langkah independen dan dapat diidentifikasi dengan baik untuk
memecahkan sebuah atau sekumpulan persoalan. Setiap potong bagian program adalah
seperti sepotong informasi dalam pikiran manusia. Jika informasi tersebut
diabaikan, pikiran kita secara otomatis mengatur cara kerjanya untuk
menyesuaikan diri dengan fakta atau informasi baru tersebut. Kita tidaklah
perlu mengingat setiap potong informasi yang telah kita pelajari. Hanya yang
relevan dengan persoalan yang dihadapi yang digunakan.
Agar komputer bisa bertindak
seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberi bekal pengetahuan,
dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Konsep dasar kecerdasan buatan.
Pada umumnya terdapat beberapa
dasar-dasar penting yang melandasi aplikasi sistem pakar (Artificial Inteligence).
Ada beberapa dasar yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya :
- Turing test – Metode Pengujian Kecerdasan
Turing test
merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
Proses uji ini melibatkan seseorang penanya (manusia) dan dua obyek yang
ditanyai. Yng satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang
akan diuji. Penanya tidak bisa melihat langsung obyek yang ditanyai. Penanya
diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia
berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan
mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka turing berpendapat bahwa mesin
yang diuji tersebut dapat diasumsikan cerdas.
- Pemrosesan Simbolik Komputer semula didesain untuk memproses bilangan / angka-angka (pemrosesan numeric). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau melakukan komputasi metematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algiritmik dalam penyelesaian masalah.
- Heuristic Istilah heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses yang paling besar.
- Penarikan kesimpulan (Inferencing) AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berfikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (Inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
- Pencocokan pola (Pattern Matching) AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (event) atau proses, dalam hubungan logic dan komputasional.
Bidang ilmu kecerdasan buatan.
Makin pesatnya perkembangan teknologi
menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan
kehadiran keceradasan buatan. Karakteristik cerdassudah mulai dibutuhkan si
berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak hanya dominan di
bidang ilmu komputer (informatika), namun juga sudah merambah di berbagai
disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan
melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition dan psycolinguistics.
Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu
seperti pengolahan citra, teori kendali, pengolahan pola dan robotika.
Adapun bidang utama dalam
kecerdasan buatan adalah :
- Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
- Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
- Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
- Robotika dan Sistem sensor (Robotics & Sensory System)
- Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer.
- Intelligent Computer aided instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
- Game playing.
Namun, seiring
dengan perkembangan teknologi, muncul beberapa teknologi yang juga bertujuan
untuk membuat agar komputer menjadi cerdas sehingga dapat menirukan kerja
manusia sehari-hari.
Teknologi ini
juga mengakomodasi adanya keridakpastian dan ketidaktepatan data input. Dengan
didasari pada teori himpunan, maka pada tahun 1965 muncul logika fuzzy.
Kemudian pada tahun 1975 Jhon Holland mengatakan bahwa setiap problem berbentuk
adaptasi (alami maupun buatan) secara umum dapat diformulasikan dalam
terminologi genetika. Algoritma genetika ini merupakan simulasi proses evolusi
Darwin dan operasi genetika atas kromosom. (Kusrini, 2005)
Perbandingan kecerdasan buatan
dengan kecerdasan alamiah.
Berikut adalah perbandingan antara kecerdasan buatan dan kecerdasan alamiah yaitu :
Berikut adalah perbandingan antara kecerdasan buatan dan kecerdasan alamiah yaitu :
- Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan mengalami perubahan . Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak mengubahnya.
- Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama, dan juga suatu keahlian.